PERMASALAHAN DISEKOLAH
STRATEGI WAWANCARA DAN LITERASI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN SISWA
Oleh : Bandi,SE
Latar belakang dilakukan
penelitian ini didasari banyaknya permasalahan yang terjadi disekolah dan
dituntut untuk segera diselesaikan dengan menggunakan skala prioritas dan
tingkat ke urgensi, suatu masalah yang dilakukan SMKN 1 Tulung pada tanggal 22
Juli – 30 September 2022. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mencari solusi untuk menyelesaikan permsalahan yang ada.Dari banyaknya masalah
yang ada dapat kami rangkum menjadi 6 pemasalahan yaitu: anak terlambat
mengerjakan tugas-tugas sekolah, hasil evaluasi yang kurang optimal, Peserta
didik sering ijin dan datang terlambat
kesekolah, Kemampuan para pendidik dalam menerapkan model-model pembelajaran, Target capaian
pembelajaran yang kurang optimal, kurangnya penguasaan teknologi para pendidik.
Tantangan untuk mencapai tujuan tetap ada
diantaranya para guru belum menguasai model-model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan disajikan,
dalam mencapai tujuan penyelesaian
permasalahan-permasalahan adalah melakukan wawancara kepada warga sekolah
utamanya para pendidik,Kepala sekolah,wks,BP/BK termasuk para ahli ,tokoh
pendidikan dan orang tua peserta didik dan peserta didik. Enam permasalan
tersebut salah satunya adalah Anak
terlambat masuk sekolah kita eksploarasi penyebabnya dengan melakukan Hasil
wawancara kepada siswa dengan pertanyaan sebagai berikut 1. Jam berapa kamu berangkat ke Sekolah?, 2Dimana
rumah kamu?,3.Kamu bangun jam berapa?.4.Apa agamamu?,5.Sholat subuh jam berapa?
(pertanyaan No.5 hanya untuk Muslim),6.Orang Tua kamu kerja apa?,7.Berapa jarak rumah kamu ke Sekolah?
8. Bagaimana kamu berangkat? Dan di dapat jawaban 1.jawaban 06.45 .2.Jauh.3.bangun 06,00
wib/kesiangan 4.Islam.5.sholat 6,kerja di Pabrik semua .7.10 km.8. membonceng
Teman
Hasil wawancara kepada orang tua tentang anaknya terlambat masuk sekolah
adalah
Tidak tahu jam brp.anaknya berangkat karena sudah
berangkat kerja,kemudian Hasil wawancara kepada tim STP2K anak terlambat sekolah
disebabkan Karena bangun kesiangan sedangkan wawancara kepada Pakar/ kepala sekolah jawabanya adalah Anak
sering bangun kesiangan.
Menurut
kajian : (Insyiroh, 2015)
faktor internal
atau faktor yang berasal dari dirinya sendiri. Seperti terlambat bangun pagi,
tidur lagi setelah salat subuh, atau juga menonton
film kartun terlebih dahulu sebelum pergi ke sekolah.
Menurut kutipan Prayitno dan Erman Amti
(1999), Aspek yang mempengaruhi perilaku terlambat sekolah digambarkan secara
rinci, (Fauzi, 2020) : Jarak antara rumah dan sekolah jauh Kesulitan kendaraan
Terlalu banyak kegiatan dirumah, membantu orang
tua.Terlambat bangun, Mempunyai gangguan kesehatan,Tidak menyukai suasana
sekolah , Tidak menyukai atau lebih mata pelajaran,tidak menyiapkan pekerjaan
rumah (PR),kurang mempunyai persiapan untuk kegiatan di kelas,terlalu asyik
dengan kegiatan di luar sekolah
Kajian : (Siti Sulistia Prastiiwi, 2016) penyebab
siswa terlambat adalah :
1.Sikap tidak peduli terhadap aturan sekolah.2.Tidak
ada kepedulian orang tua.3.Berteman dengan siswa yang serng terlambat.4.Tata tertib sekolah
yang tidak terdengar dengan baik.
Dari hasil hasil Setelah
di lakukan observasi, pengamatan dan dikompilasi dengan kajian literatur maka
salah satu penyebab keterlambatan siswa masuk sekolah adalah kurangnya
kepedulian orang tua waktu pagi untuk membangunkan anaknya pagi hari karena
sudah berangkat lebih pagi.
Motivasi belajar peserta didik rendah eksplorasi yang
digunakan adalah melakukan wawancara dan kajian pertanyaan wawncara untuk 5
siswa ,mengapa nilai tes kamu rendah ? berikut
jawaban wawancara kepada anak,Mengantuk,Kurang memahami materi,Model
pembelajaran membosankan,Kecapekan,tidak suka mepelnya .
Wawancara kepada guru
dengan jawaban sebagai berikut belum memahami materi yang disampaikan
gurunya,siswa mengantuk. Kajian menurut (Nikmah, 2013) ,pemamfaatan model-model
pembelajaran,Wawancara Pakar/Kepala Sekolah.Dibeberapa sekolah pembelajaran PJJ
kurang diminati siswa.ditambah model pembelajaran yang kurang menarik.Motivasi
belajar peserta didik dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain:minat dan
perhatian siswa terhadap pelajaran,
semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya, tanggungjawab
siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya,reaksi yang ditunjukan siswa
terhadap stimulus yang diberikan guru, rasa senang dan puas dalam mengerjakan
tugas yang diberikan 2011). Dalam buku(Hamdu dan Agustina,
Dalam kajian Romadhoni
terkait motivasi belajar (Romadhoni1, 2019) adalah :
Minat, siswa yang kurang karena Kesehatan fisik dan
mental,Bakat, siswa yang mempunyai bakat tertentu akan mudah dan lancar
mengikuti kegiatan belajar pada bidang bakatnya tersebutmemiliki minat untuk
belajar akan lebih mudah menerima pelajaran yang diajarkan,motivasi, dalam
motivasi belajar unsur motivasi menjadi paling mendasar bagi siswa
Konsentrasi, dalam
belajar diperlukan konsentrasi untuk menerima informasi yang disampaikan guru
Kepercayaan diri. Siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi dalam belajar
akan lebih mudah menyerap materi.ipelajari.Komitmen pada tugas (task
commitment), merupakan internal pada motivasi belajar.Rangsangan. Rangsangan
dari lingkungan baik keluarga maupun sekolah dapat membantu siswa untuk belajar
dengan baik Penguatan. Penguatan yang diberikan bisa melalui pemberian imbalan
atau hukuman.Lingkungan sekolah. Dukungan dari lingkungan sekolah membantu
siswa untuk belajar lebih giat, karena adanya kompetisi atau pemberian imbalan
yang ditawarkan oleh sekolah.Lingkungan keluarga. lingkungan keluarga mencakup
pola asuh, kondisi PKKWU keluarga dan dukungan dari pihak keluarga. (Nikmah,
2013) pemamfaatan model-model pembelajaran
Menurut hasil wawancara
dan observasi serta kajian dari ahli penyebab rendah motivasi belajar adalah :
saat pandemi sarana dan prasaran (jaringan,kuota, aandroid) masih kurang.
Pendidik tidak Optimal dalam pemamfaatan model-model pembelajaran Pertanyaan : wawancara kepada guru didapat jawaban1.mengapa pembelajaran tidak tercapai secara sempuna? 2.mengapa nilai anak rendah? 3.apakah model-model pembelajaran sudah dicoba? Jawaban :1.Karena PJJ.2.Materi tidak tersampaikan sempurna.3.Model pembelajaran tidak tersampaiakan dengan optimal karena pandemi
Wawancara kepada siswa Dapat
dirangkum terlalu banyak diberi materi dan terkendala kuota.
Hasil Wawancara Pakar/ kepada sekolah Di beberapa sekolah pembelajar PJJ kurang
diminati hanya sekitar 30% siswa yang aktif.,Hasil literasi (Mislinawati,
2013)menyatakan :
1.Beberapa kegiatan yang belum maksimal dilakukan oleh
Guru kendala dalam pembagian kelompok dikarenakan siswa dan siswi ingin
menentukan kelompok sendiri sehingga ada beberapa siswa yang tidak memiliki
kelompok.Guru kurang paham tentang sintak yang ada pada model pembelajaran,
sehingga pembelajaran tidak berjalan sempurna sesuai sintak model dan langkah
kegiatan pembelajaran.kurang mengingat setiap fase pada sintak model
pembelajaran sehingga saat proses pembelajaran tiap fase tidak dilakukan secara
berurut”.bekerjasama dalam kelompok, hanya beberapa siswa yang terlibat aktif
dalam proses pembelajaran.
Menurut Penelitian
(Ni’mawati1, 2020) menunjukan dari 178 responden, 92,1% ( 164 responden)
menyatakan bahwa orang tua tidak dapat membangun karakter anak dengan maksimal
tanpa peran serta para guru.Menunjukan dari 178 responden, 88,2% (157
responden) menyatakan bahwa karakter anak tidak dapat dibangun di rumah dan
lingkungan anak tanpa adanya peran serta sekolah.
Dari
hasil observasi dan wawancara kepada guru dan siswa kurang optimalnya
pemamfaatan model -model pembelajara adalah : tidak semua pendidik memahami
model-model pembelajaran serta kurangnya peserta didik dalam memahami
materi.Orang tua tidak bisa membangun karakter anaknya agar termotivasi
belajar. Pendidik kurang menguasai teknology. Pertanyaan kepada guru1.Apakah
dalam pembelajaran sudah menggunakan ITE?2.Apakah sarana dan prasarana lengkap?.3.Apakah
pembelajaran berbasis WEB?.4.Apakah sudah paham tentang PTK.Jawaban :1.sudah ,2.sudah,3.belum
sepenuhnya,4. Belum
Menurut Kajian (Shofia1)
pengaruh penguasaan IT guru terhadap kualitas pembelajaran di masa pandemi
memiliki pengaruh yang cukup besar..Lewat teknologi informasi serta komunikasi
dapat mempengaruhi pembelajaran jadi lebih efektif dan efisien,Penguasaan jadi
penunjang di dalam terselenggaranya proses belajar mengajar secara jarak jauh,Guru
mempraktikkan kemajuan teknologi supaya pembelajaran mengasyikkan serta tidak
menjenuhkan
Menurut literasi hasil :
(Maulana, 2012) Kebanyakan guru memperoleh latihan PTK ketika dapat pelatihan
dalam jabatan,Kurang waktu,.Kurang terampil dalam penguasaan teknology,Learning
obstacles siswa selama pembelajaran,.Manajemen kelas yang masih berantakan.Rendahnya
penguasaan IT tertentu.
Setelah dilakukan observasi,pengamatan dan
wawancara serta merujuk ke kajian literasi yang ada : Guru kurang mendapat
pengetahuan tentang PTK.Guru harus
menguasai IT dengan baik.
Minat anak sekolah
boarding masih rendah.Pertanyaan dalam wawancara dengan anak dan orang tua?1.Bersedia
tinggal diasrama sekolah?,2.Bolehkah putra /putri tinggal diboarding sekolah,3.Kenapa
tidak boleh tinggal diasram sekolah?,4.Kenapa tidak mau tinggal di asrama
sekolah?
Jawaban orang tua dan anak,1.Tidak,2.Boleh ,3 dirumah
tidak ada yang membantu,4.tidak berminat
Wawancara kepada
pengelola asrama :1.Mengapa anak kurang minat tinggal di Asrama ?
kurangnya pendidikan kemandirian kepada anak., anak
ingin bebas Orang tua kurang mengerti pendidikan kemandirian,Hasil wawancara
orang tua yang anaknya tinggal di boarding school Menunjukan respon positif
terhadap boarding school.Anaknya jadi lebih sopan dan santun terhadap orang
tuanya.Wawancara kepada para pakar/kepala sekolah.Orang tua belum tahu hasil
anak tinggal diboarding.
Menurut literasi hasil kajian (Rahmatullah,
2018) Adanya stikma atau pandangan
negatif dimasyarakat :1.Anak-anak yang tinggal di asram masa depannya suram.2.Anak-anak
yang tinggal diasrama adalah anak-anak lemah.3.Bermotivasi rendah untuk maju.4.Berekonomi
ketergantungan (Rahmatullah, 2018)
Menurut kajian (Hidayatullah1, 2020).1.pola
manajemen terintegrasi antara sekolah formal dan pendidikan agama.2 mengadopsi
sistem kedisiplinan militer, yang diadopsi itu soal penegakan disiplin, loyal
terhadap negara dan bangsa, hormat dan patuh kepada atasan, dan cerdas dalam
memahami ilmu
Hambatan pelaksanaan pendidikan kedisplinan yang
berasal dari dalam adalah adaptasi siswa itu sendiri dalam kehidupan sekolah
berasrama/ boarding school.
Menurut hasil Pengamatan
observasi wawancara dan kajian beberapa literasi :
Minat anak sekolah boarding masih rendah disebabkan
belum memahaminya orang tua terhadap pendidikan di boarding.
Langkah-langkah untuk
menghadapi tantangan bisa dilakukan dengan mengeksplorasi suatu masalah dengan
melakukan wawancara kepada Guru,peserta didik, serta pengawas. Dari berbagai
permasalah yang ada akan dipilih permasalah yang paling urgen/penting untuk
segera diselesaikan kemudian mencari literasi ke berbagai penelitian yang sudah
dilakukan untuk suatu pemecahan masalah dan dilanjukan kan ke eksplorasi solusi
sampai ke penentuan solusi.
Berkut tiga masalah terpilih untuk
ditentukan akar penyebab masalahnya.Motivasi belajar peserta yang didik rendah.Guru belum menggunakan
model-model pembelajaran yang inovatif agar peserta lebih bermotivasi.Kurangnya
pendidikan kemadirian dari orang tua menyebabkan rendahnya minat sekolah
boarding,Minimnya sosialisasi sekolah boarding.Pendidik belum menggunakan model
-model pembelajaran sesuai materi.
Pendidik kurang terampil dalam penggunaan teknology
dalam pembelajaran.Dari penentuan masalah terpilih kita lamjutkan ke eksplorasi
masalah terpilih untuk dicarikana solusi.Motivasi belajar PKKWU.peserta didik rendah maka akar
penyebabnya adalah.Guru belum menggunakan model-model pembelajaran yang
inovatif.Dan dilanjutkan ke kajian literatur untuk menyelesaikan
permasalahannya berikut beberapa kajialn literasinya : (Ridaul Inayah, 2011) Eksploratif
alternatif belajar peserta didik dapat
dilihat dari beberapa hal, antara lain:Guru PKKWU meningkatkan Diklat pelatihan
seminar, Siswa hendaknya meningkatkan motivasi belajar,Pihak sekolah hendaknya
meningkat sarana dan prasaran pembelajar PKKWU agar motivasi belajar siswa
meningkat.
Menurut Kajian : (WAHYUNI, 2005) 1.Sekolah lebih meningkatkan
fasilitas perpustakaan agar terjadi keseimbangan antara jumlah buku dengan
jumlah siswa sehingga siswaa 80 81 dapat memanfaatkan berbagai buku yang ada di
perpustakaan yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka.2.Pihak guru dalam
mengajar hendaknya menggunakan media LKS, sehingga siswa dapat mempelajari
materi pelajaran yang akan dipelajari di sekolah dan dapat digunakan untuk
mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari di sekolah. 3.Pihak guru
hendaknya memberi tugas agar siswa dapat mempelajari kembali apa yang sudah di
pelajari dan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan.
Pertanyaan wawncara untuk
5 siswa 1.Mengapa nilai tes kamu rendah
? Jawaban 1.Mengantuk2.Kurang memahami materi3.Model pembelajaran membosankan 4.Tidak
suka mepelnya.
Wawancara kepada guru ,belum
memahami materi yang disampaikan gurunya,siswa mengantuk.Wawancara Pakar/Kepala
Sekolah .Guru sebaiknya menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan
materi dengan analisisnya
Berdasarkan literatur dan
hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa alternati solusi
Motivasi belajar peserta didik yang masih rendah adalah : 1.Guru seharusnya
menerapkan model pembelajara yang berpusat pada siswa yang disesuaikan materi. 2.Pendidik
memberikan motivasi dan semangat kepada peserta didik. 3.Guru harus menumbuhkan
minat belajar pada peserta didik dengan memberikan stimulus.
Berdasarkan hasil kajian
dan wawancara maka dapat disimpulkan alternatif solusi minat anak sekolah
boarding rendah adalah :
Kajian literatur :(Ridaul Inayah, 2011) Eksploratif alternatif belajar peserta didik dapat dilihat dari
beberapa hal, antara lain: Guru PKKWU meningkatkan Diklat pelatihan semin Siswa
hendaknya meningkatkan motivasi belajar..Pihak sekolah hendaknya meningkat
sarana dan prasaran pembelajar PKKWU agar motivasi belajar siswa meningkat.
Wawancara Pakar/Kepala
Sekolah ,Guru sebaiknya menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai denga
materi.Berdasarkan literatur dan hasil wawancara yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa alternati solusi Motivasi belajar peserta didik yang masih
rendah adalah :1.Guru seharusnya menerapkan model pembelajara yang berpusat
pada siswa yang disesuaikan materi.2.Pendidik memberikan motivasi dan semangat
kepada peserta didik3.Guru harus menumbuhkan minat belajar pada peserta didik
dengan memberikan stimulus.4.Menambah sarana penunjang pembelajaran.Kurangnya
pendidikan kemadirian dari orang tua menyebabkan rendahnya minat sekolah
boarding menurut literasi hasil kajian (Rochmah,
Adanya bentuk kerjasama
yang baik dalam kegiatan-kegiatan asrama maupun aktivitas keseharian mereka.
Dan adanya musyawarah untuk menyelesaikan bentuk persoalan dalam keseharian
santri. Baik itu persoalan sepele, maupun persoalan yang begitu berat. Serta
adanya penerapan beberapa program kegiatan yang ada di asrama MAN 1 Malang guna
menunjang kompetensi dan kemampuan belajar sehingga menumbuhkan rasa motivasi
dalam diri santri. Pemberian penghargaan atau reward kepada santri juga sebagai
motivasi mereka agar semangat dalam belajar. Kemudian adanya dukungan fasilitas
yang berupa sarana dan prasarana yang nyaman, aman, dan memadai. Fasilitas ini
juga mencakup peran pendidik (pengasuh, musyrif dan musyrifah). Pengaruh
kelompok juga yang mendukung dalam proses pembelajaran, sehingga dalam diri
masing-masing individu terdorong untuk belajar giat dan bersungguh-sungguh.
Dari berbagai wawancara dan eksplorasi ke akar masalah
samapai penentuan penyebab masalah yang kami lakukan akhirnya menemukan satu
masalah yang urgent untuk segera dicarikan solusi yaitu : Motivasi belajar
peerta didik yang masih rendah.dan setelah dieksplorasi untuk pencarian solusi
adalah berdasarkan
Kajian menurut
Sedangkan menurut Kajian menurut
Berdasarkan
hasil kajian literasi dan wawancara siswa,guru dan kepala sekolah maka solusi
relavan yang dapat diambil sebagai berikut : Guru meningkatkan pelatihan dan
seminar,Sekolah mengadakan workshop peningkatan kompetensi guru,Guru memberikan
tugas LKPD
Berdasarkan solusi relevan yang bisa diambil maka analisis
penentuan solusi sebagai berikut :
Guru
menggunakan model pembelajaram PJBL projek based learning
Dengan langkah-langkah :
Pada mata pelajaran PKKWU khususnya materi : analisis
biaya produksi susu kambing
Langkah
pertama melakukan asesment formatif dengan jalan mengabsen siswa dan menyiapkan
peserta didik untuk menuju ke Fase PJBL
Fase menetapkan tema proyek yaitu menghitung biaya
produksi susu merk sulung.Fase menetpkan konteks belajar kita menghitung biaya
produksi.merencanakan aktivitas-aktivitas dengan jalan menghitung
komponen-komponen yang ada dalam pembuatan susu kambing merk Sulungmemproses
aktivitas-aktivitas yaitu mengklasifikasi jenis-jenis biaya produksi yang ada Menerapkan
aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek dengan jalan membuat laporan
biaya produksi susu kambing.
Analisis alternatif solusi yang bisa dilaksanan adalah : menyusun
modul ajar disesuaian dengan materi pembelajaran Pendidik memberikan motivasi
kepada siswa
Pihak sekolah perlu meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran
PKKWU.
Bibliography
HidayatullahI.R. (2020). EFEKTIVITAS
MANAJEMEN BOARDING SCHOOL DALAM PENINGKATAN DISIPLIN TARUNA WIRA BHAKTI
GORONTALO,TADBIR. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 8 Nomor 2
:Agustus 2020.
Ridaul Inayah, T.
M. (2011). PENGARUH KOMPETENSI GURU,MOTIVASI BELAJAR SISWA,DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SISWA IPS SMA
NEGERI 1 LASEM JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
Rochmah, A. I.
(2022). Program sekolah berasrama (boarding school) dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa di MAN 1 Kabupaten Malang.
WAHYUNI, D.
(2005). PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN. pendidikan.
Lampiran kepakaran
Heru Karyana S.Pd.M.Pd. menjabat kepala
sekolah 4 tahun terakhir dengan pangkat Pembina IV a. karir dibidang Pendidikan :
-Sekolah di nobatkan menjadi SMK Pusat
Keunggulan
-Pernah masuk guru Teladan Tingkat
Jawa-tengah
- Termasuk guru bersertipikat pendidik
- Dapat Anugerah CEO dari BINUS
UNIVERSITY
- Peraih Penghargaan Peningkatan manajerial
kapabilitas dan manajerial dari Binus University
"Permasalahan yang di bahas merupakan tantangan atau situasi dan kondisi yang sering dirasakan atau di hadapi para tenaga pengajar / Guru. baik paparan/ bahasannya. semoga ini jadi inspirasi bagi tenaga pengajar lainya.
BalasHapusDalam permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan yang banyak terjadi di sekolah atau yang dihadapi banyak tenaga pendidik, serta ditambah dengan kemarin adanya pandemi dampaknya sangat besar bagi peserta didik dan tenaga pendidik. Untuk paparannya bagus dan sesuai dengan keadaan sekarang, serta bisa menjadi motivasi bagi tenaga pendidik untuk lebih baik dan maju lagi.
BalasHapus