LAPORAN KEUANGAN




Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, Dan Fungsinya Untuk Bisnis Anda

Untuk menjalankan bisnis memang tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Diperlukan pengetahuan yang memadai terkait usaha beserta aktifitas yang ada di dalamnya, salah satunya adalah persoalan laporan keuangan.

Keuangan merupakan unsur terpenting di dalam bisnis, karena keuangan menjadi penentu usaha untuk berkembang atau sebaliknya. Oleh karena itu, dibutuhkan akuntan atau seorang yang mengelola keuangan bisnis yang terampil dan berpengalaman.

Sayangnya, tidak semua orang mengetahui pengertian dan pentingnya laporan keuangan. Bahkan seorang karyawan di bagian finance pun sulit mendefinisikan fungsi laporan keuangan bagi perusahaan. Akibatnya pembuatan laporan ini sering disusun ala kadarnya saja dan tidak sesuai standar yang berlaku.

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan berbagai hal yang harus Anda ketahui tentang laporan keuangan khusus untuk Anda.

Contents

1 Tutorial Video

2 Pengertian Laporan Keuangan

3 Jenis-jenis Laporan Keuangan

3.1 1. Laporan Laba Rugi

3.1.1 Laba rugi single step

3.2 2. Laporan Arus Kas

3.3 3. Laporan Perubahan Modal

3.4 4. Laporan Neraca

4 Fungsi Laporan Keuangan Untuk Bisnis

4.1 1. Sebagai alat pengukuran kinerja bisnis

4.2 2. Memudahkan pengambilan keputusan

4.3 3. Sebagai alat untuk memenuhi kewajiban perpajakan

4.4 4. Sebagai alat untuk mendapatkan modal

4.5 5. Sebagai alat untuk memantau arus kas

5 Kesimpulan

Tutorial Video

Ingin mencari tahu lebih lanjut tentang laporan keuangan dengan cara yang lebih mudah? Simak tutorial video kami di bawah ini yang akan menjelaskan topik ini melalui audiovisual yang menarik:

Pengertian Laporan Keuangan

Dilansir dari laman Wikipedia, laporan keuangan adalah dokumen atau laporan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu entitas, seperti perusahaan, organisasi, atau individu, pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan biasanya berisi informasi tentang pendapatan, biaya, laba atau rugi, aset, utang, dan ekuitas.

Tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan dan dapat diandalkan kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik bisnis, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat umum. Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu entitas, melacak arus kas, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Beberapa jenis laporan keuangan yang umum termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan standar akuntansi yang diakui secara internasional, seperti International Financial Reporting Standards (IFRS) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) di negara-negara tertentu.

Baca juga: Memahami Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Contohnya

Jenis-jenis Laporan Keuangan

Terdapat lima jenis laporan keuangan utama pada bisnis. Semua laporan tersebut harus disesuaikan dengan bentuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Karena setiap laporan tersebut memiliki fungsi dan prinsip yang berbeda, maka mereka yang membuat laporan ini harus bisa membedakan jenis laporan keuangan yang sesuai dengan fungsinya.

Nah, berikut ini adalah beberapa jenis laporan keuangan, lengkap dengan fungsinya yang harus Anda ketahui.

1. Laporan Laba Rugi

Masih dari laman Wikipedia, laporan laba rugi adalah salah satu jenis laporan keuangan yang digunakan untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis selama periode waktu tertentu.

Dalam laporan laba rugi, pendapatan perusahaan dicatat terlebih dahulu, kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Hasil pengurangan ini disebut dengan laba kotor. Selanjutnya, laba kotor dikurangi dengan biaya-biaya operasional dan biaya-biaya lainnya, seperti bunga dan pajak, untuk menghasilkan laba bersih.

Laporan laba rugi biasanya mencakup informasi tentang penjualan, biaya-biaya penjualan, biaya-biaya administrasi dan umum, bunga, pajak penghasilan, dan laba bersih.

Dengan membaca laporan laba rugi, maka Anda sebagai pemilik bisnis atau investor dapat mendapatkan informasi tentang performa keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu dan dapat digunakan sebagai alat untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik di masa depan.

Terdapat dua jenis laporan laba rugi yang biasa digunakan oleh bisnis, yaitu single step dan kedua adalah multiple step, berikut ini adalah penjelasannya:

  • Laba rugi single step

Laporan laba rugi single step (langkah tunggal) adalah salah satu format laporan laba rugi yang paling sederhana. Dalam format ini, semua pendapatan dan biaya dikelompokkan menjadi satu kelompok tunggal, sehingga hanya ada satu langkah yang diambil untuk menghitung laba atau rugi bersih. Format laporan laba rugi single step terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

  1. Pendapatan: Bagian ini mencantumkan semua pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tertentu. Ini bisa termasuk penjualan produk atau jasa, bunga atas investasi, dan lain sebagainya.
  2. Biaya: Bagian ini mencantumkan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode tertentu, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya sewa, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.

Setelah semua biaya dikurangkan dari total pendapatan, maka akan didapatkan laba bersih atau rugi bersih. Format laporan laba rugi single step tidak memberikan informasi rinci tentang struktur biaya atau sumber pendapatan perusahaan, namun dapat memberikan gambaran sederhana tentang kinerja keuangan perusahaan. Format ini cocok untuk perusahaan kecil dengan struktur biaya yang sederhana.

Berikut ini adalah rumus laporan laba rugi single step:

Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)

Agar lebih jelas, berikut ini adalah contoh pelaporannya:

laba rugi single step

  • Laporan laba rugi multiple step

Laporan laba rugi multiple step adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, laba, dan rugi suatu perusahaan dalam periode tertentu, seperti bulan atau tahun. Laporan laba rugi multiple step dibedakan dari laporan laba rugi single step karena menggunakan beberapa tahapan atau langkah dalam menghitung laba atau rugi perusahaan.

Dalam laporan laba rugi multiple step, pendapatan dan biaya dihitung dalam beberapa tahap, seperti pendapatan operasi dan biaya operasi, dan kemudian dikurangi dengan beban non-operasional dan penghasilan non-operasional.

Dengan menggunakan pendekatan ini, laporan laba rugi multiple step dapat memberikan informasi yang lebih detail tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Selain itu, laporan laba rugi multiple step juga dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangannya.

Laporan laba rugi multiple step menggunakan tiga formula akuntansi yang berbeda untuk mengetahui nilai akhir pada laba bersih. Berikut ini adalah rumus perhitungan laporan laba rugi multiple step.

  1. LABA KOTOR = PENJUALAN BERSIH – BIAYA BARANG TERJUAL
    Harga pokok penjualan dikurangi dari penjualan bersih. Sehingga akan memberikan laba kotor.
  2. PENDAPATAN OPERASI = LABA KOTOR – BEBAN OPERASI
    Biaya operasional dikurangi dari laba kotor. Sehingga akan memberi Anda penghasilan operasional.
  3. PENGHASILAN BERSIH = PENGHASILAN OPERASI + ITEM NON-OPERASI
    Pendapatan operasional ditambahkan ke pendapatan non-operasional bersih, keuntungan, beban dan kerugian. Angka terakhir ini akan memberikan laba bersih atau rugi bersih bisnis untuk periode pelaporan.

Berikut ini adalah contoh soalnya:


Baca juga : Pengertian Laporan Laba Rugi, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

2. Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan yang kedua adalah laporan arus kas. Berdasarkan laman Investopedia, laporan arus kas (cash flow statement) adalah sebuah laporan keuangan yang menunjukkan arus masuk dan keluar uang (kas) dari sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu.

Laporan ini membantu para investor, analis keuangan, dan manajemen perusahaan untuk memahami bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai selama periode tersebut.

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian utama: arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi mencakup semua arus kas yang berkaitan dengan operasi inti perusahaan, seperti penjualan dan pembelian barang atau jasa.

Arus kas dari aktivitas investasi mencakup arus kas yang berkaitan dengan investasi dalam aset tetap, investasi jangka pendek, dan investasi lainnya. Arus kas dari aktivitas pendanaan mencakup arus kas yang berkaitan dengan penggalangan dana dari sumber-sumber eksternal seperti penerbitan saham atau pinjaman.

Laporan arus kas sangat penting karena dapat membantu para pemangku kepentingan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa depan.

Berikut ini adalah contoh pencatatannya:


laporan arus kas


 

Baca juga: Mengenal Laporan Arus Kas Lebih Jauh Beserta Contohnya

3. Laporan Perubahan Modal

Berdasarkan situs resmi Wikipedia, laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini berisi informasi tentang sumber modal, penggunaan modal, laba bersih, dan distribusi dividen selama periode tersebut.

Laporan Perubahan Modal biasanya terdiri dari beberapa bagian, termasuk modal awal, tambahan modal, penggunaan modal, laba bersih, dan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Dalam laporan ini, perubahan modal dinyatakan dalam bentuk tabel atau grafik yang memudahkan pemahaman tentang kondisi keuangan perusahaan.

Laporan Perubahan Modal sangat penting bagi pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, dan pemilik perusahaan, karena memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan aktivitas investasi yang dilakukan selama periode tertentu.

Dengan memeriksa Laporan Perubahan Modal, pemangku kepentingan dapat memahami bagaimana modal perusahaan berubah selama periode tertentu dan memperkirakan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

Berikut ini adalah contoh pelaporannya:

PT.ADI DIMAS KARYA

laporan perubahan modal

per. 30 juni 22

 

 

 

 

 

Modal awal

Rp. 29.000.000

laba

       Rp.7.600.000

 +

Rp.36.600.000

Prive Darto

Rp.   2.000.000

 _

modal

 Rp.34.600.000

Baca juga: Mengenal Jurnal Penyesuaian, Fungsi, dan Contohnya pada Bisnis

4. Laporan Neraca

Laporan keuangan yang selanjutnya adalah laporan neraca. Laporan neraca adalah salah satu jenis laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang posisi keuangan suatu entitas pada suatu waktu tertentu. Laporan neraca biasanya disusun oleh perusahaan, organisasi nirlaba, dan entitas lainnya yang ingin melaporkan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas mereka.

Laporan neraca mencantumkan semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas, piutang, inventaris, dan properti. Selain itu, laporan neraca juga mencantumkan semua kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan, seperti utang dagang, utang pajak, dan utang bank.

Terakhir, laporan neraca juga mencantumkan ekuitas perusahaan, yaitu dana yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham.

Laporan neraca penting untuk membantu pemegang saham, kreditor, dan investor dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan investasi yang tepat.

Berikut ini adalah contoh pencatatannya:

PT.ADI DIMAS KARYA

Neraca

Per.

31Desember 22

 

Per

uraian

Debet

Per

uraian

Debet

11

kas

 Rp   15.920.000

21

HUTANG DAGANG

 Rp              280.000

12

piutang Dagang

 Rp     3.750.000

22

WESEL BAYAR

 Rp          8.000.000

13

perlengkapan

 Rp     1.080.000

 

 

 

14

asuransi dibayar dimuka

 Rp           30.000

 

 

 

16

TRUK

 Rp   18.000.000

 

 

 

18

PERALATAN

 Rp     4.100.000

31

modal

 Rp        34.600.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Rp   42.880.000

 

 

 Rp        42.880.000

Baca juga: Pengertian dan Contoh Laporan Perubahan Modal Secara Lengkap

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah informasi tambahan yang disertakan dalam laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi.

Catatan atas laporan keuangan menjelaskan secara rinci informasi tentang aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya yang tercantum dalam laporan keuangan, serta kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi.

Catatan atas laporan keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pembaca laporan keuangan memahami informasi yang terkandung di dalamnya. Catatan atas laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan informasi tambahan kepada pembaca laporan keuangan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kondisi keuangan suatu perusahaan atau organisasi.

Beberapa informasi yang dapat disajikan dalam catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan tentang metode akuntansi yang digunakan, kebijakan akuntansi yang diterapkan, risiko dan ketidakpastian yang terkait dengan kondisi keuangan perusahaan atau organisasi, serta informasi tentang perubahan signifikan yang terjadi dalam struktur perusahaan atau organisasi.

 

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-keuangan-contoh-dan-fungsinya/



Jenis-Jenis Opini Audit

Opini audit terdiri dari 5 (empat) jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Opini wajar tanpa pengecualian adalah pendapat yang diberikan auditor tanpa suatu keberatan apapun atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen.

Ini diberikan jika auditor tidak menemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan

Laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK).

Dengan kata lain, laporan keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi kondisi seperti berikut:

  1. Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah menjalankan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapat memastikan kerja lapangan telah ditaati.
  2. Telah mengikuti standar umum yang telah disepakati.
  3. Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum berlaku di Indonesia dan ditetapkan secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya. Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.
  4. Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainties) mengenai perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan secara memuaskan.

Opini wajar tanpa pengecualian dapat dimodifikasi menjadi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (modified unqualified opinion) ketika auditor harus menambah suatu paragraf penjelasan dalam laporan auditnya.

Keadaan yang membuat modifikasi ini, apabila terjadi seperti:

  1. Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas.
  2. Kurang konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar akuntansi yang digunakan.
  3. Auditor ingin menekankan suatu hal.

5 Jenis Opini Audit Laporan Keuangan, Apa Saja?

2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat yang diberikan auditor dengan keberatan tertentu atas salah satu perkiraan yang tercatat pada laporan keuangan, akan tetapi keberatan tersebut tidak memengaruhi secara material atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen.

Hal-hal yang memengaruhi munculnya opini wajar dengan pengecualian adalah:

  • Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
  • Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam prinsip akuntansi.

3. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Opini tidak wajar merupakan pendapat yang diberikan auditor yang menyatakan tidak setuju atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen.

Hal ini dikarenakan auditor merasa benar-benar yakin bahwa ikhtisar keuangan tersebut benar benar tidak layak.

Auditor harus menyatakan opini tidak wajar setelah melakukan pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup dan tepat dalam proses audit.

4. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Opini tidak menyatakan pendapat diberikan auditor ketika auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk mendasari opini audit, dan auditor tidak menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.

5. Opini Penolakan (Disclaimer Opinion)

Penolakan memberikan pendapat atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen disebabkan oleh adanya pembatasan luasnya pemeriksaan atau adanya ketidakpastian mengenai jumlah suatu perkiraan tertentu.

apa itu pengertian audit auditing

 sumber : https://www.blogger.com/blog/post/edit/4594367494206195470/4168023178054238454

Komentar

  1. laporan keuangan adalah dokumen atau laporan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu entitas, seperti perusahaan, organisasi, atau individu, pada suatu periode tertentu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas. Pembuatan laporan keuangan perusahaan dilakukan dalam periode tertentu. Biasanya perusahaan membuat laporan keuangan ketika periode akuntansi perusahaan mereka memasuki akhir.(IMAM FAJAR MAULANA)

      Hapus
  2. Apa sajakah yg termasuk dalam akun neraca dalam laporan keuangan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang terdiri atas akun riil yaitu aktiva (harta), utang (kewajiban) dan modal.(dimas aji)

      Hapus
  3. Coba muhammad soleh apa pengertian dari laporan keuanga

    BalasHapus
    Balasan
    1. laporan keuangan adalah dokumen atau laporan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu entitas, seperti perusahaan, organisasi, atau individu, pada suatu periode tertentu.
      (Lukfi ade )

      Hapus
    2. dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas

      Hapus
    3. Catatan keuangan perusahaan baik transaksi maupun kas ,laporan keuangan memberikan gambaran tentang pendapatan,biaya,aset selama periode tertentu. ( Anwar Sri Muhtar A/06 )

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. laporan keuangan adalah dokumen atau laporan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu entitas, seperti perusahaan, organisasi, atau individu, pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan biasanya berisi informasi tentang pendapatan, biaya, laba atau rugi, aset, utang, dan ekuitas.( Dhimas januar putra)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL REMIDI EKONOMI

BIAYA PRODUKSI

Hak atas Kekayaan Intelektual