MATERI SEMESTER KELAS XII PENGUJIAN PRODUK

                                                  

PENGUJIAN  PRODUK 


 1. Apersepsi 

    Pengujian produk merupakan kegiatan penting untuk menjamin kualitas produk di pasaran, sebelum sebuah produk dipasarkan perlu dilakukan pengujian produk terlebih dahulu. Pengujian produk dilakukan dengan pengukuran terhadap sifat dan kinerja produk tersebut sesuai standar tertentu.

Proses pengukuran sifat atau kinerja suatu produk inilah yang disebut dengan pengujian produk. Jadi pengujian produk adalah segala proses yang dilakukan oleh seorang peneliti, baik melalui pengukuran kinerja, keamanan, kualitas dan kesesuaian produk terhadap standar yang telah ditetapkan

Langkah pengujian produk merupakan langkah antisipasi supaya pembeli tidak kecewa dengan produk yang dibuat atau dijual selain itu adanay pengujian produk menunjukan kredibilitas suatu perusahaan karena pengujian produk merupakan langkah evaluasi kelayakan suatu produk.

Pengujian produk dilakukan produsen untuk mengetahui nilai dan daya guna barang tersebut sebelum dilempar ke pasaran. Pengujian produk adalah strategi untuk meningkatkan aspek perlindungan konsumen

Bagi produsen, hasil pengujian produk berguna dalam pengarsipan dan untuk mendapatkan hak paten atas produknya. Selain itu,pengujian produk dapat digunakan sebagai persyaratan dalam peluncuran produk baru. Data hasil pengujian produk dapat digunakan sebagi rujukan yang tepat agar mendapatkan lisensi untuk proses produksi dan penjualan.

Pengujian produk dapat dilakukan oleh produsen bekerjasama dengan peneliti independen atau peneliti yang ditunjuk oleh pemerintah. Pengujian produk memakai dasar metode pengujian ilmiah.

 

2.    Tujuan Pengujian Produk

Pengujian produk dilakukan untuk memenuhi berbagai tujuan, antara lain :

a.    Memastikan produk tersebut telah memenuhi persyaratan spesifikasi,regulasi dan kontrak sesuatu produk;

b.    Memastikan produk sudah berjalan sesuai dengan standarnya

c.    Alat demonstrasi produk;

d.    Menyediakan data standar bagi kepentingan ilmiah, teknik dan kegiatan penjaminan mutu;

e.    Menetapkan kesesuaian produk dengan penggunaan akhir;

f.     Menyediakan dasar untuk komunikasi teknis suatu produk

g.    Menyediakan informasi perbandingan dengan produk lain

h.    Menciptakan produk yang dapat dipertanggungjawabkan secara seperti hak paten, klaim produk dan lain sebagainya;

i.      Membantu memecahkan masalah yang terkait dengan kendala produk;

j.      Membantu potensi penghematan/efesiensi biaya dalam proses produksi

 

3.    Keuntungan dan Resiko Pengujian Produk

a.    Menjajal strategi pemasaran

b.    Memberikan informasi produk

c.    Membantu produsen mencermati kesalahan

 

4.    Kegunaan Pengujian Produk

Besarnya nilai pengujian produk bagi perusahaan ditunjukkan oleh banyaknya kegunaan pengujian produk. Adapun kegunaan dari pengujian produk adalah :

a.    Meningkatkan kinerja produk dan kepuasan pelanggan;

b.    Produk akan lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing ;

c.    Dapat mengukur kadarluarsa pada kualitas produk dalam penyimpanan;

d.    Memberikan pedoman yang tepat terkait masalah harga,nama merk,kualitas kemasan produk;

e.    Dapat memantau kualitas produk dari berbagai pabrik dari tahun ke tahun dan jalur distribusinya;

f.     Memberikan gambaran daya terima konsumen terhadap produk tersebut.

 

5.    Pihak yang Berperan dalam Pengujian Produk

Bahwa pengujian produk terkait erat dengan aspek keamanan dan kenyamanan konsumen dalam pemakaian produk.Aspek keamanan produk sendiri tidak hanya melibatkan kepentingan konsumen itu sendiri tapi juga melibatkan pemerintah yang melindungi konsumen.

Adapun pihak yang berperan dalam pengujian produk sebagai berikut :

a.    Pemerintah

Peran pemerintah disini yaitu dengan mengeluarkan undang – undang yang mewajibkan produsen menjelaskan kegunaan produk dan menjamin keamanan produk. Pemerintah terus mengadakan peningkatan mutu produk dengan menerbitkan suatu rangkaian standar secara nasional yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia.

b.    Perusahaan

Peran perusahaan dalam pengujian produk yaitu menyediakan produk dan layanan sesuai dengan industry. Produsen dapat menerapkan beberapa standarisasi, baik yang bersifat fakultatif (standar yang dibuat oleh perusahaan sendiri) ataupun standar wajib (standar produk yang ditentukan melalui peraturan pemerintah)

c.    Organisasi Konsumen

Peran oranisasi konsumen yaitu sebagai perwakilan kepentingan konsumen kepada produsen dan pemerintah. Ketika pemerintah dan produsen tidak menetapkan standar kualitas suatu produk, maka organisasi konsumen beranggapan bahwa kualitas merupakan hal terpenting bagi konsumen.

 

6.    Jenis-jenis pengujian produk

Terdapat 2 jenis pengujian produk :

a.    Pengujian lihat dan pegang

Digunakan untuk menguji aspek visual dan tekstur produk, digunakan apabila produk tidak akan melalui pengujian selanjutnya.

b.    Tes penggunaan

Konsumen akan diberi suatu produk, yang nantinya hasil tes ini digunakan untuk perbaikan.

 

7.    Metode pengujian produk

Dalam produk otomotif perlu adanya pengujian produk terhadap bahan logam dan nonlogam melalui uji kekerasan. Uji kekerasan ini berfungsi untuk mengetahui kekerasan port jika terjadi benturan. Uji kekerasan ada 4 macam metode yaitu :

a.    Brunnel (HB/BHN)

b.    Rockwell (HR/RHN)

c.    Vickers (HV/VHN)

d.    Micro Hardness

 

8.    Persyaratan Pengujian Produk

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar pengujian produk benar-benar akurat dan dapat diterapkan adalah sebagai berikut:

a.    Pendekatan Sistem

Metode dan prosedur pengujian produk harus memiliki system yang standar sehingga setiap produk yang sejenis diuji dengan menggunakan cara yang sama.Termasuk dalam hal-hal sebagai berikut:

1.    Produk yang disiapkan harus sama,baik kemasan dan pengkodean

2.    Kuesioner yang diajukan harus sama

3.    Rencana sampling yang sama

4.    Metode preparasi dan tabulasi data dilakukan secara sama

b.    Data Normatif

Pengujian produk dilakukan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu. Tujuannya untuk membangun data base normative sehingga hasil uji produk lebih memiliki nilai.

c.    Perusahaan Penelitian yang Sama

Ada baiknya produsen menggunakan satu perusahaan riset untuk melakukan semua pengujian produknya. Hal ini merupakan satu-satunya cara untuk memastikan semua uji produk dilakukan dengan cara yang persis sama.

d.    Uji Lingkungan Nyata

Adalah pengujian produk yang dilakukan oleh orang-orang yang berada dilingkungan tempat nantinya produk tersebut akan digunakan. Jika produk tersebut digunakan di kantor maka produk tersebut harus diuji oleh orang- orang yang bekerja di kantor.

e.    Populasi Sampel yang Relevan

Sampel merupakan variable penting dalam pengujian produk. Apabila produk baru atau produk yang memiliki pangsa pasar rendah maka sampel harus mencerminkan susunan merk dari pasar tersebut.

f.     Variabel Kritis

Kegunaan dan kualitas produk harus dipahami dari sudut pandang konsumen dan bukan dari produsen. Misalkan aspek produk apa yang benar-benar penting bagi konsumen? dan apa variable kritis yang menentukan kepuasan konsumen terhadap produk? Variabel kritis ini harus diidentifikasi untuk setiap kategori produk agar dapat merancang




6.Metode Pengujian produk otomotif kendaraaan Ringan  (untuk produksi Massal)

   

a. Metode Monaduk 

                     Konsumen melakukan tes lihat dan pegang, setelah itu memberikan penilaian atas
               produk.

           b. Monadik Sekunsesial  

                     Konsumen menggunakan produk lalu menilainya, setelah itu konsumen juga
               menggunakan produk lain lalu menilainya.

           c. Pengujian Perbandingan 

B. Standarisasi dalam Melakukan Pengujian Produk 

      1. Pengertian

                Standarisasi adalah salah satu aspek untuk penentuan ukuran yang harus diikuti.
           Standarisasi merupakan proses pembentukan standar teknis, spesifikasi, standar uji, definisi.

      2. Proses Standarisasi 

            a. Rute Produksi 

                     Adalah rute yang menetapkan operasi, operasi urutan, pusat-pusat kerja, standar dan
                peralatan.

           b. Proses

           c. Perakitan  

           => Untuk Produk Jasa, Rute Produksi : 

                a. Menentukan alur pelayanan dan konsultasi pajak
                b. Proses rencana
                c. Perencanaan perekrutan pegawai yang berkompeten dibidang perpajakan

      3. Standarisasi dalam Produk Barang Stiker Barcode Samsat

                 Standar mutu produk ini dilakukan dengan melakukan pengujian produk apakah stiker
           barcode samsat ini sudah memenuhi mutu yang baik.

      4. Standarisasi dalam Produk Jasa Pelayanan Pajak dan Konsultasi Pajak 

                 Syarat sebagai lembaga konsultan : 
            a. Memiliki persyaratan sebagai bentuk badan usaha dengan SIUP
            b. Memiliki tenaga dibidang perpajakan yang profesional 
            c. Memiliki standar baku pelayanan prima
            d. Memiliki standar sesuai dengan ketentuan umum tata cara perpajakan yang berlaku 

      5. Standar untuk Produk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 

                          dan Koperasi SimpanPinjam 

                Standarisasi yang berkaitan dengan produk lembaga keuangan pada umumnya mudah
           diatur dengan regulasi dan peraturan yang telah ditetapkan oleh BI dan Otorisasi Jasa
           Keuangan (OJK).

C. Pengendalian Mutu 

       Pengendalian mutu ditekankan pada aspek : 
       1. Elemen-elemen produksi seperti pengendalian, manajemen, produksi, dan kriteria integrasi
       2. Kompetensi produksi, misal pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan kualifikasi pekerjaan.
       3. Elemen lunak, seperti : pegawai, integritas, kebiasaan, motivasi
       4. Pengendalian produksi, meliputi inspeksi visual. 

      1. Tujuan Pengendalian Mutu

                Dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan
            menstabilkan proses produksi serta untuk menghindari isu-isu yang mengarah kepada
            kecatatan-kecatatan ditempat utama, yaitu pabrik. 

      2. Pendidikan dalam Pengendalian Mutu

           a. Statiscal Quality Kontrol (SQK)=>Tahun 1903-an=>Memakai metode Statistik
           b. Total Quality Kontrol (TQK)=>Tahun 1956=>Tak hanya dilakukan pada produk, namun
                                                                                         seluruh departemen 
           c. Statiscal Proces Kontrol (SPK)=>Tahun 1960=>Menggunakan diagram kontrol dan umpan
                                                                                            balik
           d. Company Wide Quality (CWQ)=>Tahun 1968=>Metode TQK yang dijalankan di Jepang 
           e. Total Quality Management=>Tahun 1985=>Menggunakan sebagian teknik SQC
           f. Enam Sigma (6S)=>Tahun 1986=>Pendekatan SQC yang ditetapkan dibidang bisnis.          

 

       

Komentar

  1. Pelajaran yang kita dapat hari Senin tanggal 31 Oktober 2022 adalah mendapatkan pembelajaran materi pengujian produk otomotif dan memperentasikan tugas tentang pengujian produk, keuntungan,resiko,setandarisasi produk pengujian otomotif kendaraan ringan.dan dapat melatih mental saat persentasi

    BalasHapus
  2. Dimas Surya Saputra
    14
    TKRO B
    1, saya sudah mempelajari tentang standarisasi ISO
    2, tentang pembahasan ISO
    3, mempelajari pembahasan ISO

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL REMIDI EKONOMI

BIAYA PRODUKSI

Hak atas Kekayaan Intelektual